Senin, 15 Juni 2009

Kerak Bumi Berubah Posisi



Ketika professor Charles H.Hapgood sedang mempelajari peta kuno Kutub Selatan, ia pernah mengemukakan hipotesa peralihan kerak bumi (Earth Crust Displacement).

Dalam kondisi tertentu, segenap kerak luar bumi mungkin dapat
menggerakkan posisinya secara menyeluruh, bagaikan selembar kulit jeruk
tak berisi, setelah kendor dan terkelupas, akan menggerakkan segenap
posisinya.

Menurut hipotesa tersebut, kerak bumi setebal 30 mil dapat meluncur di
atas inti bumi yang tebalnya 8 ribu mil, beberapa sarjana AS mengaitkan
hipotesa ini dengan bencana dahsyat di Alaska dan Siberia pada 11 ribu
tahun lampau. Mereka memprediksikan daratan di Kutub Selatan saat ini,
ternyata adalah daerah berjarak sekitar 2 ribu mil sebelah utara Kutub
Selatan.

Dan sebelum adanya peradaban manusia ini, minimal pada 6 ribu tahun
silam, telah terjadi peralihan kerak bumi, segenap kerak bumi
menggerakkan posisi, hingga menggeser daratan Kutub Selatan ke
posisinya saat ini. Ini membuat daratan yang hangat mendadak menjadi
dingin, dan secara perlahan diselimuti dengan es dan salju.

Dan di saat bersamaan, Alaska dan Siberia juga mengarah ke Kutub Utara,
sehingga membuat daratan yang semula hangat dalam sekejab menjadi
dingin “membeku”. Ini secara rasional telah menjelaskan tentang lapisan
tanah beku di utara Siberia, gajah raksasa berbulu panjang yang
ditemukan serta sejumlah besar binatang yang tidak dapat hidup di
daerah dingin, seperti misalnya badak, banteng, kuda, gezelle, srigala,
machairodont (harimau bergigi pedang), singa dan sebagainya, selain itu
juga ada mayat manusia.

Tidak ada komentar:

Pengikut